PRO KONTRA SEKULERISME UNTUK INDONESIA?
- Jogja Laper
- May 6, 2018
- 2 min read
Memang sudah banyak pro kontra dengan kata sekularisme bagi bangsa indonesia. Hal ini yang menjadi momok dan buah bibir banyak orang. Ada yang mendukung adanya sekularisme namun ada pula yang menentang keras adanya sekularisme. Terlebih dari pemuka-pemuka agama.
Sekuler berasal dari kata Saikulum bahasa Prancis, yang artinya pemisahan. Sejarah menginformasikan kepada kita bahwa sekularisme muncul pertama kali ketika agama Kristen dijadikan sebagai agama resmi negara. Ketika itu para petinggi gereja bersikap sangat tidak toleran terhadap orang-orang atau kelompok-kelompok yang tidak sepaham dengan pendapat gereja. Sebagai contoh, para petinggi gereja mengatakan bahwa bumi adalah sebagai pusat tata surya (geosentris). Seluruh planet serta matahari bergerak mengelilingi bumi. Kemudian muncul Galile Galileo yang mengatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari (heliosentris). Seluruh planet, termasuk bumi, bergerak mengelilingi matahari.Terang saja, pendapat Galileo tadi bertentangan 180 derajat dengan pendapat para petinggi gereja. Akibatnya, Galileo dihukum mati oleh pemerintah pada waktu itu.
Agama dan negara merupakan dua institusi yang bisa dibedakan namun tidak bisa dipisahkan. Agama jadi topangan moral masyarakat dalam menghadapi perubahan. Hal itu mengemuka dalam diskusi Jurnal Maarif ke-25 bertema Tafsir Kontemporer: Negara Pancasila sebagai Dar al-'Ahdi wa al-Syahadah di Pusat Dakwah Muhammadiyah.
Selain dari pernyataan tersebut, MUI sudah mengeluarkan fatwa Sekulerisme haram. Selain itu Pancasila-pun telah menyebutkan pada sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bukti nyata bahwa Indonesia bukan negara sekular. Dan Indonesia masih tetap harus menggunakan landasan agama dalam setiap lini pemerintahan ataupun dalam roda politiknya.
Walaupun begitu, tak banyak orang yang secara tidak sadar menyatakan kontra terhadap sekulerisme namun, secara tidak langsung ia telah melakukan hal-hal sekulerisme. Misalkan seorang murid yang menanyakan asal usul manusia kepada seorang guru biologinya, apakah benar dari kera atau dari yang lainnya. Dan ternyata guru biologi tersebut menjawab, untuk khusus mata pelajaran ini jangan membawa-bawa agama terlebih dahulu karena teori darwin inilah yang nantinya akan ditanyakan pada ujian nasional.
Dalam kasus tersebut seharusnya seorang guru biologi menjawab yang sebenarnya tentang asal-usul manusia yang berasal dari nabi Adam. Dengan begitu siswa yang masih kecil bisa menangkap asal-usul sejarah manusia.
Selain dalam kasus tersebut, ketika orang menganggap agama ini hanya untuk akhirat saja. Hanya ketika sholat dan berdoa saja kita mencantumkan agama. Dan tidak menghiraukan dalam kehidupan sehari-hari lainnya, apa yang akan terjadi selanjutnya? Amerika Serikat yang terkenal negara liberalisme yang sudah pasti sekulerisme, ternyata uang 100 USD terdapat kalimat “God in trust” yang berarti masih mengutamakan Tuhan dalam lini kecil maupun besar dalam hidup.
Mulai membuka mata hingga menutup mata tata cara sudah diatur dalam Al-Qur’an dan sunnah yang sudah diajarkan. Hidup bernilai ibadah. Karena dalam agama semua hal total bernilai ibadah. Kuliah diniatkan untuk ibadah, bekerja diniatkan untuk beribadah, berdagang diniatkan untuk ibadah, dan masih banyak lagi yang harus diiringi dengan agama dalam negara. Dan memang agama dan negara tidak bisa di pisahkan dalam bingkai sekulerisme.
Penulis : Elita Azmi K
Comments