top of page
Search

Misteri Puasa, Mengapa Rasa Lapar Bisa Hilang Jika Diabaikan

  • Writer: Jogja Laper
    Jogja Laper
  • Jul 4, 2018
  • 3 min read

ree

Usai Ramadan banyak umat Islam yang melanjutkan ibadah puasa dengan melengkapinya dengan puasa bulan Syawal. Kemudian ada pula yang melanjutkan dengan berbagai puasa lain mulai dari puasa Senin Kamis atau puasa Nabi Daud AS.

Puasa memang ibadah yang unik dan banyak menyimpan banyak rahasia demi kesehatan manusia. Manfaatnya tentu banyak. Namun prosesnya bagaimana bisa dilakukan manusia khususnya umat Islam masih sering membuat umat lain tercengang.


Kok bisa ya bertahan dari rasa lapar selama lebih dari 10 jam? Bahkan Ramadan lalu ada seorang bintang film dewasa yang sembari mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa mengatakan rasanya dia akan mati kalau dilarang makan layaknya orang berpuasa.

Salah satu keunikan orang berpuasa adalah fakta bahwa umat Islam yang menjalankannya diharapkan tetap bisa menjalankan kegiatan layaknya hari-hari lain. Puasa tak boleh menurunkan produktivitas, begitu idealnya. Pertanyaaannya mengapa saat berpuasa orang bisa melupakan rasa lapar saat mengerjakan sesuatu, bahkan saat seharusnya rasa lapar berada pada puncaknya di tengah siang hari? Lalu rasa lapar itu biasanya muncul dengan hebat menjelang waktu berbuka puasa.


Meski pertanyaannya sederhana jawabannya bisa sangat rumit, demikian kata para ahli diet kepada Livescience.

Saat seseorang merasa lapar, ada rentetan sinyal yang memicu otak menyampaikan bahwa tubuh membutuhkan makanan. Pemicu itu bernama hormon ghrelin. "Ghrelin adalah satu-satunya hormon atau zat yang dimiliki mamalia yang telah terbukti meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan saat beredar dalam tubuh manusia," demikian paparan tentang ghrelin dalam sebuah tinjauan di jurnal Fisiologi dan Perilaku pada 2006.


Sebagian besar pasokan ghrelin tubuh dibuat di perut, khususnya di usus duodenum atau bagian pertama usus kecil. Begitu diproduksi, ghrelin akan menembus batas pembuluh darah di otak lalu hormon ini akan menuju bagian otak tertentu yang merangsang rasa lapar.

Ghrelin diproduksi dan beredar di tubuh 24 jam dalam sehari. Setelah kita makan produksinya menurun dan naik kembali sesaat sebelum makan. Hormon ini akan mencapai konsentrasi yang cukup tinggi untuk merangsang rasa lapar, menurut ulasan di jurnal tersebut.

Namun temuan terbaru yang cukup aneh muncul baru-baru ini. Ternyata, ghrelin bukan satu-satuya awal dan akhir dari semua rasa lapar.


Dalam sebuah studi tahun 2016 yang dilaporkan di jurnal Clinical Nutrition, 59 orang dewasa gemuk berpartisipasi dalam program delapan minggu yang mereka jalani setiap hari. Mereka makan sedikit pada hari-hari puasa dan bebas makan pada hari-hari lain.

Setelah mengukur kadar ghrelin peserta, para peneliti menemukan bahwa "Kelaparan tidak terkait dengan konsentrasi ghrelin ... pada titik apapun," demikian para peneliti menulis.

Dengan kata lain, ketika orang berpuasa, tingkat ghrelin memang mereka meningkat. Tapi untuk alasan yang tidak diketahui, orang-orang ini tidak melaporkan rasa lapar dari biasanya saat puasa.


"Seberapa lapar Anda saat berpuasa sifatnya jadi subyektif sekali. Tidak sesuai fakta dengan pengukuran teknis klinis produksi ghrelin yang dilakukan," Colleen Tewksburym manajer program bariatrik di Penn Medicine, yang tidak terlibat dalam kajian atau penelitian tersebut.

"Jadi, mengapa orang pada dasarnya bisa mengabaikan rasa lapar mereka? Ada satu gagasan, berdasarkan pengamatan bahwa aktivitas intens dapat mengalihkan perhatian orang dari kelaparan mereka," kata Leah Groppo, seorang ahli gizi klinis di Stanford Health Care di Palo Alto, California.


"Jika Anda benar-benar terganggu, seringkali orang bisa kehilangan rasa lapar itu," kata Groppo kepada Live Science. "Kemudian, dari waktu ke waktu perasaan lapar itu akan berkurang karena Anda masih terlalu fokus pada hal lain."

Namun, jika Anda dikelilingi isyarat yang cukup untuk mengingatkan Anda akan rasa lapar Anda - katakanlah, Anda sedang membaca sebuah novel tapi Anda berada di dapur, dan aroma makan malam melayang di udara - maka Anda mungkin akan ingat betapa laparnya Anda.

Reporter : Elita Azmi

 
 
 

Comments


!
Widget Didn’t Load
Check your internet and refresh this page.
If that doesn’t work, contact us.

Join our mailing list for updates, events and recipes

SOCIAL MEDIA

JOGJA LAPER

bottom of page