Fenomena Food Waste di Indonesia
- Jogja Laper
- Jul 4, 2018
- 1 min read

Makanan yang sudah dimasak seharusnya segera dihabiskan, jangan sampai makanan tersebut terbuang dengan sia-sia. Namun siapa sangka, jika ternyata Indonesia menjadi negara terbesar kedua penghasil food waste di dunia menurut studi yang dilakukan The Economist Intelligence Unit 2016. Food waste merupakan kebiasaan dimana masyarakat tidak menghabiskan makanan di piring mereka dan akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah.
Membuang makanan merupakan sebuah tindakan yang kurang baik. Kebiasaan buruk ini sangat miris, karena makanan terbuang itu bisa untuk memberi makan hampir 11% populasi penduduk yang hampir sama dengan jumlah penduduk kurang mampu di Indonesia. Kebiasaan ini biasanya diawali dengan istilah lapar mata, keinginan seseorang untuk memakan makanan dari tampilan yang terlihat enak. Lalu setelah mencobanya, ada dorongan rasa tidak enak atau merasa kenyang sehingga makanan itu tidak dihabiskan. Anjuran makanlah secukupnya dan jangan berlebihan seakan-akan tidak berlaku jika kita melihat makanan yang tampilannya menggugah selera.
Makanan terbuang ini terjadi selama proses produksi, distribusi dan karena perilaku konsumsi manusia.
Food waste tidak hanya membuang makanan secara sia-sia, namun juga membuang uang yang digunakan untuk membeli makanan tersebut. Lebih baik uang itu disisihkan untuk kebutuhan lainnya. Tidak hanya itu, limbah makanan yang menumpuk dapat mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar, karena menimbulkan bau hingga pencemaran tanah dan air. Anjuran mengenai menghabiskan makanan sebaiknya lebih intens untuk dipublikasikan dan diterapkan di publik agar dapat meminimalisir fenomena food waste.
Reporter : Darmata Nooraisyah
Comments