top of page
Search

Seberapa Pantaskah Hukuman Siram Oli kepada Anak ?

  • Writer: Jogja Laper
    Jogja Laper
  • May 6, 2018
  • 2 min read

Seminggu belakangan ini, terdapat foto seorang anak menyiram oli ke tubuhnya yang menjadi viral di media sosial dan menimbulkan beragam reaksi dari netizen Indonesia. Peristiwa ini terjadi karena seorang anak berusia 14 tahun tertangkap basah mencuri onderdil bekas di salah satu bengkel di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Dikabarkan saat anak berinisal ADL tertangkap mencuri, pemilik bengkel lalu memberikan hukuman siram oli tersebut sebagai efek jera dan sifatnya tidak memaksa. Namun tidak disangka, anak tersebut langsung menyiram tubuhnya dengan oli, dan tidak melakukan perlawanan atau pembelaan karena merasa bersalah atas perbuatannya.

Pihak Kepolisian secara berhati-hati dalam melakukan penyelidikan maupun memberikan informasi kepada pihak luar, karena berkaitan dengan kasus anak dibawah umur yang menyita perhatian masyarakat.

Akhir-akhir ini memang banyak sekali kasus hukuman terhadap anak yang tidak tepat dan kurang mendidik. Hukuman siram oli ini sebenarnya kurang pantas untuk dilakukan. Karena saat anak tersebut menyiram oli ke tubuhnya, oli itu akan mengalir mengenai kepala, telinga, mata dan panca indera lainnya. Jika tidak segera dibersihkan, maka akan berpengaruh pada kesehatan anak tersebut. Selain itu, foto ini menjadi viral di media sosial dan membuat anak atau pelaku merasa tertekan, karena kesalahan yang mereka perbuat itu dilihat dan dikomentari oleh masyarakat luas.

Pada dasarnya, pemikiran anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak cenderung bermain-main dan belum memahami mana yang benar dan mana yang salah. Jika anak tersebut melakukan kesalahan, berilah hukuman yang membuat jera namun tidak melukai secara fisik dan psikis. Namun dilihat terlebih dahulu dari kesalahan yang diperbuat, karena tidak semua anak akan langsung merasakan efek jera. Ada juga anak yang semakin nakal dan sengaja mengulang kesalahan tersebut karena hukuman yang diberikan tidak sesuai.

Hukuman bertujuan untuk memberikan rasa tidak menyenangkan pada seseorang dan diharapkan untuk tidak dilakukan kembali di masa mendatang. Hukuman sebaiknya diberikan secara konsisten, dan dapat memperbaiki moral dan karakter anak. Bisa diawali dengan mengajarkan cara meminta maaf sebagai pertanggung jawaban atas kesalahan yang diperbuat, memberi nasihat atau menunjukkan wajah yang tidak menyenangkan agar anak-anak merasa bersalah, dan hal lainnya yang bersifat mendidik.

Dalam kasus ini, kedua belah pihak sudah saling meminta maaf bahkan sebelum foto itu menjadi viral dan beredar di media sosial. Pemilik bengkel baru mengetahui bahwa anak itu yatim piatu, dan berjanji akan membiayai sekolah anak tersebut sebagai permintaan maaf.

Diharapkan kedepannya tidak ada lagi peristiwa seperti ini. Sebagai orang yang lebih tua, harus bijak dalam memberi hukuman yang tepat kepada anak dibawah umur, karena apapun yang dilakukan akan berdampak secara langsung dan tidak langsung terhadap fisik atau psikis anak tersebut.


Penulis : Darmata Nooraisyah

 
 
 

Comments


!
Widget Didn’t Load
Check your internet and refresh this page.
If that doesn’t work, contact us.

Join our mailing list for updates, events and recipes

SOCIAL MEDIA

JOGJA LAPER

bottom of page